Fakta dalam kebahagiaan kali ini akan saya bahas dari sisi sains. Sebagian juga berasal dari beberapa survei dan studi yang dilakukan para peneliti.
1. Hippocampus
Hippocampus merupakan bagian otak yang mengontrol kebahagiaan dan memori positif., Hippocampus terletak dibagian pertengahan antara otak kiri dan kanan. Nah kalau seandainya bagian otak ini rusak, kalian bisa kehilangan memori dan kenangan indah bersama doi. Itupun kalau punya ya guys :) .
2. Serotonin
Jika kalian pernah membaca psikologi kata-kata ini sering banget dikaitkan dengan hal-hal terkait romantisme, kenyamanan dan lain-lain. Senyawa kimia ini dibutuhin didalam hidup terutama didalam dunia percintaan. Serotonin dengan kadar normal akan memunculkan perasaan bahagia, tetapi pada waktu tubuh mengalami stres yang berlebihan, tubuh akan mulai menggunakan serotonin lebih banyak untuk mengkompensasi kondisi tersebut.
3. Cuaca
Keluar di hari dengan cuaca yang bagus selama 20 menit dipercaya dapat meningkatkan kebahagiaan kita (mood-booster), memperluas pemikiran (atau lebih tepatnya memberikan inspirasi baru) dan meningkatkan daya ingat.
4. Pernikahan
Nah ini, pasangan yang sudah menikah 10% lebih bahagia daripada yang belum menikah. Walaupun cuma 10% tp ini masih tetap beharga. Paling tidak di sosial media kalian bisa posting sesuatu momen spesial kalian bersama, ada yang peduli saat sakit, ada yg nemenin tidur, ada yg masakin, ada temen cerita, dll.
5. Profesi
Digambar menyebutkan perkerjaan yang paling bahagia diantaranya: Pendeta atau Ustad atau Ahli Agama (Penceramah), Aktor, Arsitek, dan Pemadam Kebakaran. Perlu digaris bawahi gan sebenarnya semua perkerjaan itu membahagiakan apabila sesuai dengan passion agan. Mengapa digambar di beritahukan 4 hal, karena dalam didalam sains psikologi perkerjaan diataslah yang paling memicu serotin, dopamine dan adrenalin.
6. Kesehatan
Orang yang sehat (atau lebih tepatnya disini fit) lebih bahagia 20% dibanding orang semi sehat (batuk-batuk dikit, atau pilek, atau masuk angin). Dan orang yang sudah memiliki anak mengurangi kebahagiaan 0.24%. Mungkin berkurangnya disini karena repot ngurusnya kali ya...
7. Olahraga
Dari gambar emang tulisannya exercise, tp bukan exercise yang biasa kalian lihat dibuku paket kalian. Exercise maksudnya adalah olahraga, dari gambar terlihat jelas bahwa saat berolahraga, tubuh akan mengeluarkan protein dan endorfin yang akan membuat otak merasa bahagia. Bahkan hanya berjalan selama 20 menit.
8. Perawatan saat depresi
Dalam sebuah studi pada pasien yang mengalami depresi, 9% diantaranya diobati dengan berolahraga, 38% diobati dengan obat, dan 31% dirawat dengan menggabungkan obat dan olahraga. Pemulihan depresi paling cepat memang penggabungan antara obat dan olahraga, takutnya jika hanya obat pasien memiliki ketergantungan.
9. Waktu istirahat
Jangan terlalu sering begadang ya guys, karena dari hasil studi ini menyatakan kalau orang yang kurang tidur itu lebih banyak mengingat hal - hal yang negatif, dari pada yang positif. Akhirnya, karena pikirannya jadi negatif, tubuh malah merasakan depresi.
10. 2 Faktor Utama
Ada dua hal yang bikin kita bahagia, pertama faktor lingkungan atau kepekaan terhadap komunitas, kedua frekuensi suatu perayaan. Yang dimaksud perayaan disini bukan hanya perayaan hari nasional dan keagamaan tetapi juga perayaan kecil,seperti perayaan ulang tahun pribadi, perusahaan, syukuran kumpul keluarga dan sebagainya.
11. Tingkat Kebahagiaan
Menurut Maslow's Hierarchy, yang paling penting dalam menunjang keabahagiaan ialah :
a. Tujuan Hidup
b. Rasa saling menghargai
c. Hubungan sesama manusia
d. Keamanan
e. Kebutuhan dasar biologis
12. Penghasilan
Penghasilan diatas 20.000 USD, saya rasa gak perlu dijelasin kenapa orang bisa bahagia karena ini. :)
OK setelah kita bahas faktanya, maka sekarang bahas mitosnya. Gk banyak kok cuma 3 saja, tp ini dari yang saya temukan saja. Mungkin kalian memang punya mitos yang lain, silahkan di share aja ya.
1. Optimis tidak realistis
Ini hal yang salah. Orang pesimis akan berpikir bahwa rasa optimis adalah sebuah delusi atau tidak nyata. Mereka membodohi diri mereka sendiri dengan ketidakmampuan mereka untuk melihat kehidupan dengan apa adanya. Kebalikannya, mereka merasa bahwa diri mereka mengerti kebenaran yang sesungguhnya di dunia, dan tidak perlu merasa khawatir untuk menghadapinya. Mereka menjadi kritis dan sinis, bahkan menempatkannya dalam humor mereka. Mereka melihat hal-hal di sekitar mereka dan rasa pesimis mereka meningkat, menganggap bahwa situasi yang ambigu sebagai suatu hal yang buruk.
Intinya, orang yang pesimis itu suka menempatkan diri mereka sendiri ke dalam sebuah keadaan yang suram dan penuh dengan malapetaka. Kenyataannya, untuk menghindari siklus ini adalah hal yang mudah. Jangan melihat sebuah gelas yang tidak penuh terisi air sebagai gelas setengah kosong, namun gelas yang setengah terisi. Bagaimana kamu menyikapi sebuah situasi akan menentukan bagaimana perasaan kamu, dan bagaimana perasaan kamu yang membuat kamu mengambil langkah dengan optimis, membuat jalan kamu menjadi lebih mudah. Intinya adalah bagaimana kamu bereaksi terhadap suatu hal akan mempengaruhi respon orang lain terhadap kamu. Mulai sekarang, mulailah jadi orang yang optimis ya guys..
2. Orang lain lebih bahagia daripada saya
Yang satu ini sering sekali saya lihat, apalagi di sosial media. Mengeluh karena kamu merasa kurang bahagia dibandingkan orang lain adalah hal yang sia - sia. Dibalik itu semua pasti ada sisi positif yang bisa kamu ambil. Ingatlah, tidak ada seorang pun yang memiliki kehidupan atau hubungan yang sempurna. Orang yang memiliki rasa syukur yang hebat sering menemukan diri mereka berdamai dengan tragedi yang terjadi di dalam kehidupan mereka dengan baik.
3. Orang-orang dan hal-hal lain membuat saya bahagia
Banyak banget orang yang percaya, kalau mereka punya pasangan hidupnya akan bahagia. Kalau kamu percaya mitos ini, berarti kalian juga percaya bahwa pasangan kalian bisa membuat kalian bahagia. Ketika kalian percaya bahwa pasangan dapat membuat bahagia, Kamu akan mulai menyalahkan mereka ketika kamu tidak merasa bahagia, yang akan menjamin bahwa hubungan kamu akan berakhir dengan buruk. Tentu saja, jika kamu mempercayai mitos ini, kehilangan pasangan hanya akan membuat kamu merasa lebih tidak bahagia lagi. Ingatlah, bahwa kebahagiaan adalah buah dari pikiran, bukan reaksi terhadap suatu kondisi tertentu, seperti orang lain, hal, atau kejadian. Kalian yang lajang jangan khawatir lagi, bila kamu tidak punya pasangan. Kalian masih bisa bahagia.
Nah, segitu dulu postingan kali ini yang membahas tentang fakta dan mitos tentang kebahagiaan. Setelah baca postingan ini, saya do'a-kan semoga kalian bisa lebih bahagia lagi dan mensyukuri dengan apa yang kalian punya sekarang. Jangan melihat dari apa yang orang lain punya. Percayalah tuhan itu maha adil :)
Source :
Source 1.0, Source 1.1
Source 2.0, Source 2.1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar